Senin, 30 Maret 2015

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH


1. KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
  •   Karangan ilmiah
    Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
  • Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
  • Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya
  • objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian sesuai dengan yang diteliti.
  • cermat, tepat, dan benar
  • netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu
  • tidak melebih-lebihkan sesuatu
Ciri-ciri karangan non ilmiah :

  •  Ditulis berdasarkan fakta pribadi 
  •  Fakta yang disimpulkan subyektif 
  • Gaya bahasa konotatif dan populer
  • Tidak memuat hipotesis
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah
  • Bersifat imajinatif
  • Situasi didramatisir 
  • Bersifat persuasif
  • Tanpa dukungan bukti

Ciri-ciri Karangan Non-Ilmiah :
  • Penyajiannya lebih bersifat subyektif
  • Mengandunng usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis
  • Bersifat persuasive, sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat
  • Pandangan yang dikemukakan penulis tidak di dukung fakta umum
  • Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri, karena itu isinya bisa melebih-lebihkan sesuatu
  • Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentative, sehingga kurang atau tidak membiarkan fakta berbicara sendiri
Macam-macam karangan ilmiah :

·         Laporan penelitian
·         Skripsi
·        Tesis
·         Disertasi
·         Surat pembaca
·         Laporan kasus

Sifat karya Ilmiah :
·         lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain). 
·         Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
·         efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
·         Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
Sifat karya non ilmiah  :
  • ditulis berdasarkan fakta pribadi.
  • fakta yang disimpulkan subyektif.
  • gaya bahasa konotatif dan populer.
  • tidak memuat hipotesis.
  • penyajian dibarengi dengan sejarah.
2. METODE ILMIAH
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Tujuan Penulisan Metode Ilmiah

Tujuannya adalah menyebarkan hasil penelitian ilmiah kepada pembaca yang ahli dibidang terkait. Tentu saja, pembaca tersebut menuntut laporan penelitian yang bersifat professional, edukatif, dan stimulatif. Penulisan ilmiah selalu menunjukkan sudut pandang yang baru atau yang memperluas pandangan lama. Oleh karena itu, pengumpulan dan penguraian data tanpa keterangan atau penjelasan tidak memenuhi kebutuhan karena bagian karya mandiri tidak terwujud.

Langkah-langkah Penulis  :

·         Merumuskan Masalah 
·         Merumuskan Hipotesis 
·         Mengumpulkan Data
·         Menguji Hipotesis
·         Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik 
·         Kesimpulan 
·         Menulis laporan Ilmiah

Sikap ilmiah :
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain:
·         Sikap ingin tahu
·         Sikap kritis
·         Sikap obyektif
·         Sikap ingin menemukan
·         Sikap tekun

Langkah - langkah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :


Tahap Persiapan 

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;
 
Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara :

a.    Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya:
·         Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana.
·          Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat.
·         Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b.    Menentukan Topik

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

c.    Menelusuri Topik

Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
·         Fokuskan topik agar mudah dikelola;
·         Ajukan pertanyaan
·         Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.   
·         Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

3.    PENALARAN DAN PENYUSUNAN DALAM SINTESIS KARANGAN ILMIAH

Menulis merupakan suatu pengungkapan pikiran yang dituangkan ke dalam bentuk sebuah tulisan. Ide yang dituangkan oleh si penulis dapat berasal dari pengalaman dan pengetahuan atau pun imajinasi dari si penulis.

Penalaran Deduktif dan Induktif dalam Karya Ilmiah
Penalaran Deduktif :
Suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hokum, teori atau keyakinan) menuju hal-hal khusus.
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Silogisme dan Entimen

Penalaran Induktif :
Suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang khusus menuju sesuatu yang umum.
Dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu Generalisasi, Analogi, dan Hubungan Kausal.

Pengertian penyusunan sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.

Cara Membuat Sintesis Tulisan
                Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, diantaranya :
·         Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya.
·         Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya.
·         Sudut pandang penulis harus tajam.
·         Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
·         Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.

Karangan Ilmiah

Bentuk dari karangan Karya Ilmiah adalah seperti berikut :
Abstraksi
Pendahuluan
·         Latar Belakang
·         Tujuan Penelitian
·         Metode Penelitian
·         Batasan Masalah
·         Sistematika Penulisan
Teori Dasar
Pembahasan
Penutup

Karangan Non Ilmiah :

 SAHABATKU
Bagiku engkau adalah jiwaku
Senyummu adalah semangatku
Kata kata mu adalah penguat belulangku
Simpatimu adalah nafasku...

Pagiku cerah dengan tawamu
Siangku indah tak pernah kelabu
Malamku hangat dengan candamu
Mimpiku indah karenamu

Apakah engkau seorang malaikat?
Bertubuh manusia sejuta harkat
Karenamu aku bermatabat
Sungguh sejati engkau sahabat


REFERENSI :
·         Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah By Haryanto A.G , Hartono Ruslijanto, Datu Mulyono
·         Pedoman Karya Ilmiah By HeinzFrick
·         Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Rasjid Sartuni; Lamuddin Finoza
·         www.academia.edu/7278954/Sintesis
·         Pintar Menulis Karangan Ilmiah: Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah, Jonathan Sarwono




Minggu, 08 Maret 2015

PENALARAN, PARAGRAF DEDUKTIF & INDUKTIF


BAB 1 (PENALARAN)
Penalaran adalah proses berfikir yang logis, untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Dan mengembangkan suatu hal dengan nalar bukan perasaan atau pengalaman.
  • PROPOSISI
    Proposisi adalah suatu rancangan yang dihasilkan dengan suatu kalimat.
  • INFERENSI DAN IMPLIKASI
    Inferensi adalah suatu kesimpulan yang logis yang diperoleh dari informasi atau fakta-fakta yang tersedia.

    Implikasi adalah konsekuensi dari  hasil temuan suatu penelitian.
  • WUJUD EVIDENSI
    Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di hubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuran dan pengamatan fisik yang digunakan

    Untuk memahami suatu fenomena. dan tidak terlalu sulit
    untuk kita menangguhkan persetujuan Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada.
  •  CARA MENGUJI DATA
    Cara menguji data adalah data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus berupa fakta-fakta yang ada. Dalam menguji data ada pengujian dengan cara tertentu sehingga fakta siap digunakan sebagai evidensi. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan kesaksian.
  • CARA MENGUJI FAKTA
    Cara menguji fakta kita harus melakukan penelitian untuk menetapkan data atau informasi berupa fakta atau bukan.
  • CARA MENGUJI AUTORITAS
    Menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Dan dapat membedakan antara pendapat saja dengan pendapat yang sungguh-sungguh yang di dasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
BAB2 (PARAGRAF DEDUKTIF)
paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.
  •  SILOGISME KATEGORIAL
    Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.

    Contoh :
-          Semua makhluk hidup adalah mahluk sosial
-          Manusia adalah makhluk sosial
  • SILOGISME HIPOTESIS
    Silogisme hipotesis adalah suatu pendapat yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial.
  • SILOGISME ALTERNATIF
    Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. apabila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
    Contoh :
-          Maharani berada di Yogyakarta atau Bekasi
-          Maharani berada di Yogyakarta
=>  Jadi, Maharani tidak berada di Bekasi

  • ENTIMEN
    Dalam entimen yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya saja. Karena silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
contoh :
-          Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
-          Andi pegawai yang baik.
-          Andi tidak mau menerima suap.
=>  Andi tidak mau menerima suap, karena Andi pegawai yang baik.

BAB 3 (PARAGRAF INDUKTIF)
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada ditengah atau di akhir kalimat.
  • GENERALISASI
    Generalisasi adalah suatu proses penalaran untuk mengambil kesimpulan umum.
  • HIPOTESIS DAN TEORI
    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu peristiwa yang ada. Dan jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya.


    Teori adalah suatu sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian peristiwa.
  • ANALOGI
    Analogi adalah suatu bentuk kias persamaanatau perbandingan dua atau lebih objek yang berlainan, misalnya manusia dan semut, malaikat dan manusia. Dan kedua objek tersebut dicari persamaannya (bukan perbedaannya).
  • HUBUNGAN KAUSAL
    Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.


  • INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
    Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Eksposisi juga disebut dengan paparan proses.

REFERENSI :
  • J.S.Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2006. Jakarta: Balai Pustaka
  •   Widjono H.S. 2012. Pengembangan kepribadian Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia
  •  Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. 1992. Jakarta: Gramedia
  •   Rahardi, R. Kunjana. 2005. Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
  •  Ramlan , A. Gani. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia